Jumat, 29 April 2011
INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU UNESA
INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU
PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Tahun Akademik 2011/2012 Universitas Negeri Surabaya menerima mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Pemerintah (secara Nasional) dan Program Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) secara Mandiri (Lokal) Unesa. Ketentuan dan pelaksanaan PMB nasional diatur oleh Panitia Pusat yang berkedudukan di Jakarta, sedangkan ketentuan dan pelaksanaan PMB Mandiri Unesa dilaksanakan oleh Unesa. Status akademik mahasiswa baru melalui PMB Mandiri Unesa sama dengan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Pemerintah.
Informasi lebih lengkap silakan downlod : BROSUR UNESA
Sabtu, 23 April 2011
Video Bola
Video Lucu
---::::TUBAN SERIBU GUA::::---
Kabupaten Tuban terdiri dari 20 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Grabagan, Widangdan 17 kelurahan yaitu :Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan, Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon, Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, Panyuran.
OBYEK WISATA DAN CINDERAMATA
Di kota Tuban kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata, di antaranya Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang,Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip,Goa Suci,Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun (batikgedog) dengan motif yang sangat khas. Motif khas ini juga bisa kita temui dalam bentuk kaos, baju wanita, dan selendang. Selain itu, Tuban juga terkenal sebagai kota Tuak (atau toak dalam bahasa lokal). Tuak adalah cairan (legen)dari tandan buah pohon lontar (masyarakat menyebutnya uwit bogor) yang difermentasikan sehingga sedikit memabukkan karena mengandung alkohol. Sedianya legen dibuat menjadi gula jawa, atau dapat juga langsung diminum sebagai minuman yang menyegarkan dan tentu saja, tidak memabukkan, selain itu buah dari pohon lontar (ental atau siwalan ) ini juga bisa dimakan dan berasa manis serta kenyal.
ASAL USUL
Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata 'Tubo' atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.
GEOGRAFI
Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo
SUKU BUDAYA
Tuban mayoritas Suku Budayanya adalah Suku Jawa dan minoritas diantaranya adalah suku lain, seperti suku Madura, suku cina, suku Kalimantan, dll. Kebudayaan asli Tuban beragam, salah satunya adalah sandur. Budaya lainnya adalah Reog yang banyak ditemui di Kecamatan Jatirogo.
PENDIDIKAN
Kualitas Pendidikan di Tuban tergolong sangat baik. Terbukti dengan adanya 3 sekolah yang bertaraf internasional, antara lain, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban, dan SMK Negeri 1 Tuban,SMP Negeri 3 Tuban serta puluhan SMP dan SMA yang bertaraf Nasional. Menurut rencana, ada 1 SD yang akan bertaraf internasional, yakni SD Negeri 1 Kebonsari dan 2 SMP, yakni , SMP Negeri 5 Tuban, dan SMP Negeri 1 Rengel. Berbagai event lomba di juarai oleh pelajar Tuban. Banyak diantaranya adalah sekolah yang berkecimpung dalam dunia Karya Ilmiah Remaja, diantaranya adalah MTsN Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 4 Tuban, SMP Negeri 6 Tuban, SMP Negeri 7 Tuban, SMP Negeri 1 Rengel, SMP Negeri 1 Jenu, SMP Negeri 1 Jatirogo, SMP Negeri 1 Singgahan,SMA Negeri 3 Tuban,SMA Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 2 Tuban, MAN TUBAN, dll. Selain Universitas Sunan Bonang ada institut pendidikan tinggi baru, yaitu Universitas Ronggolawe, yang pada awalnya dikenal sebagai IKIP PGRI TUBAN di Jalan Manunggal. Jurusan bahasa Inggris dari institut ini telah kerjasama dengan sebuah organisasi sukarela Inggris yang bernama Voluntary Service Overseas sejak tahun 1989. Setelah tiga sukarelawan, organisasi lain, yaitu Volunteers in Asia yang berasal dari Amerika Serikat meneruskan tradisi ini dengan mengekspos mahasisiwa serta dosen yang kurang sempat berlatih bahasa sehari-hari. Ketua jurusan Bapak Agus Wardhono telah menjadi doktor (S-3) dalam bidang Linguistik Inggris di Universitas Negeri Surabaya.
TEMPAT VITAL KOTA TUBAN
Sebagai Kabupaten, Tuban memiliki tempat penting seperti Kantor Bupati Tuban, Pendopo Kridho Manunggal (yang pernah dirusak dan dibakar massa), Kantor DPRD, Masjid Agung Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dll.
TUBAN DARI MASA KE MASA
Tuban Tempo Doeloe
Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.
Tuban Pada Masa Penyebaran Agama Islam
Tuban tidak hanya menjadi tempat penting pada masa Kerajaan Majapahit, namun Tuban juga menjadi tempat penting pada masa penyebaran Agama Islam. Hal tersebut dikarenakan Tuban berada di pesisir Utara Jawa yang menjadi pusat Perdagangan arab, dll yang sedang menyebarkan Agama Islam. Hal ini juga berkaitan dengan kisah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah putra dari Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin. Lama-kelamaan, perbuatan tersebut diketahui oleh ayahanda Sunan Kalijaga dan diusir dari Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut. Sesaat kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba. Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan. Namun, Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan menyemburkan air. Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas. Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu. Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun. setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.
Tuban Pada Masa Penjajahan
Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah.
Tuban Pada Masa Kini
Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.
Tuban Merupakan Kota Semen pada masa sekarang, Semen Gresik yang terkenal besar di Indonesia pada masa sekarang juga beroperasi dan mendirikan pabrik di daerah Tuban. Untuk pendidikan Tuban tidak kalah dengan daerah lain dipulau jawa, sudah sangat sedikit masyarakat Tuban yang buta huruf bahkan tinggal seberapa persennya, untuk pendidikan rata-rata masyarakat sudah mencapai pendidikan SMA.
PnyKit rindhu
rindhu hny Akn menyakiti, menyakiti hati n pkiran.
smkin qt rndhu, smakin sakit pula hti n pkiran qta.
rndhu sm tmen, shbt, rang yg qt cntai n syangi, n bhkan sm rang yg qt bnci.
HARAMKAH BERPACARAN?
Isu mengenai hukum pacaran sudah ada sejak dulu. Kebanyakan orang Islam mengatakan bahwa pacaran itu haram dan harus ditinggalkan. Pernyataan tersebut ada kalanya benar, tapi kurang tepat sekal.i karena kita tahu sendiri kebanyakan orang pacaran itu seperti apa, bergandengan, berpelukan, ciuman dan bahkan sampai melakukan hubungan layaknya suami istri.
Akan tetapi apa sih makna pacaran itu sendiri? Secara umum pacaran dapat diartikan hubungan antara cowok dengan cewek yang terikat dalam suatu ikatan yang di dalamnya terdapat kasih sayang, saling memiliki, saling menjaga, mengerti dan memahami pasangan. Namun kebanyakan dari anak muda sekarang pacaran adalah lebih dari itu. Secara garis besar, makna pacaran dapat saya golongkan sebagai berikut:
1. PACARAN UNTUK BERSENANG-SENANG
Kebanyakan dari remaja sekarang memaknai pacaran untuk bersenang-senang. Dalam berpacaran mereka cendrung tidak suka komitmen. Bahkan dalam berpacaran tidak jarang mereka—baik cewek maupun cowok—melibatkan hubungan seX, bagi mereka, tanpa itu hubungan kurang lengkap. Hal ini tidak bisa kita pungkiri karena telah terjadi pergeseran makna pacaran, mereka menganggap pacaran tanpa adanya ciuman dan lain sebagainya adalah pacaran anak kecil. Maka jangan heran kalau ada cewek yang hamil diluar nikah.
Oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua harus bisa mendidik dan mengarahkan anaknya agar mereka tidak terjebak dalam pemahaman yang demikian. Orang tua harus bisa jadi sahabat bagi anaknya, sehingga seorang anak senantiasa curhat pada orang tuanya sehingga orang tuanya selalu tahu keadaan atau perkembangan anaknya dan bisa memberikan masukan kepadanya.
2. PACARAN UNTUK MENGEJAR MATERI
Tidak sedikit dari kaum remaja memaknai pacaran hanya sebagai alat untuk mencapai tujuannya yaitu berupa materi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk melaksanakan studi yang membutuhkan dana banyak. Tipe orang seperti ini biasanya memilih-milih calon pasanganya. Kalau ditanya mengenai komitmen, mereka tidak pernah serius. Sebab bagi mereka, pacaran hanyalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Jika tujuanya tercapai tidak jarang dari mereka langsung meninggalkan pasanganya.
Kebanyakan yang bersikap demikian adalah dari kaum cewek, tetapi juga tidak sedikit ditemukan cowok yang bersikap demikian. Mengenai seX, tipe orang seperti ini sangat selektif. Maksudnya mereka cendrung cerdik menjaga jarak dengan pasanganya dan selalu mencoba menghindar.
3. PACARAN SEBAGAI TAHAP MENUJU JENJANG PERNIKAHAN
Tidak banyak kita jumpai tipe orang demikian, memaknai pacaran sebagai tahap menuju jenjang pernikahan. Mereka yang memaknai demikian cendrung selektif dalam memilih pacar. Maksudnya mereka tidak main-main dan melihat betul karakter dan sifat pribadi pacarnya. Disamping itu, mereka cenderung menerima pasangan dengan apa adanya dan mengakui kelemahan yang ada pada pasangannya. Kebanyakan yang bersikap demikian adalah cewek. Mengenai seX atau yang lainya mereka cenderung protektif atau menjaga jarak. Tetapi juga ada yang merelakan segalanya demi pacarnya karena menilai pacarnya serius dalam menjalin hubungan dan berharap bisa meneruskan ke jenjang pernikahan.
Dari uraian di atas, saya pribadi mengatakan bahwa hukum asal pacaran adalah mubah (boleh) selanjutnya tergantung pada diri kita masing-masing, bisa mubah, bisa sunnah bahkan bisa haram.
Semoga Allah SWT. memberikan petunjuk kepada kita semua. Amiiin..
By: M. Ali Mahrus
Sabtu, 13 Februari 2010
PERSAHABATAN YANG TERNODAI
aku percaya kamu adalah sahabatku
aku coba mengerti sifat dan sikapmu
memasuki kehidupankku...
berbagi suka duka dalam tawa dan tangis
waktu yang berlalu membuatku di titik jenuh
akan persahabatan ini..
kau bukan lagi yang dulu..
mana senyumu yang begitu menyejukkan hati.
aku rindu....
rindu sama kamu yang dulu.
apa kau kan menghilang n g kan kembali selamanya.
datanglah cinta
Jangan gentar barang sedikitpun
Tunjukkan bahwa engkau adalah sebuah sinar
Sinar terang yang berkemilauan
Penuh dengan pesona berbinar
Dayung...
Dayung perahu semangatmu
Penuhi ia dengan bahan bakar kesabaran
Basahi dengan air tawadhu'
Hingga datang sebuah ketenangan
Tenang...
Tenang seperti malam
Mengalir...
Mengalir seperti air
Hiduplah dengan jiwa bahagia
Tumbuhkan bunga harum menusuk jiwa
Yang menggelorakan semua cinta
Merasuki semua jiwa-jiwa
Ooo...
Datanglah cinta
Penuhi aku dengannya
Cinta yang tertuju pada Allah semata
Allah...
Allah...
Allah...
Allah...
Allah...
Allah...
Allah...
Allah...
Allah...
“TEMAN” :::Salahkah & Harus bagaimanakah aku??::: (Episod ke-3)
Berbagai cara aku lakukan untuk mendekatimu,memikatmu dan menjadikanmu sebagai teman dalam hidupku.
SALAHKAH AKU jika aku telalu dekat denganmu (teman cewek) paadhal aku sudah punya pacar?
SALAHKAH AKU jika aku sering jalan bareng (keluar) denganmu ke suatu tempat, keliling daerah, ke tempat-tempat hiburan katakanlah tempat wisata atau mungkin Cuma nongkrong?
Mungkin kalian akan menganggapku Cowok yang tidak bisa menjaga perasaan ceweknya, atau kalian akan menganggapku memberikan harapan pada cewek lain untuk menjadikanya sebagai pacarku.
Ya tak apalah teman kalian menganggapku seperti itu, tapi perlu kalian ketahui, selama aku pacaran, aku tidak pernah punya niat sedikitpun tuk menyakiti ceweku atau menduakanya, aku selalu berusaha tuk memberikan yang terbaik untuknya dan aku selalu terbuka/jujur sama dia. Dia selalu mengajariku arti pentingnya sebuh kejujuran.
Kedekatanku sama cewek lain itu karena aku ingin dekat sama teman-temanku, tak Cuma cwok tapi juga cewek dan aku rasa itu adalah hal yang sangat wajar karena kita adalah mahluk sosial—mahluk yang butuh teman.
Aku selalu berusaha melakukan apa yang menurutku benar, dan aku menganggap apa yang aku lakukan itu semua benar. Aku juga sadar bahwa kebenaran itu sendiri tidaklah mutlak. Benar menurut saya belum tentu benar menurut orang lain dan begitu juga sebaliknya.
Semoga Allah SWT. meridhoi kita semua. Amiiin....
By: M. ALI Mahrus
Tuban, 08 Agustus 2010
"TEMAN" :: Pencarian Teman:: (Episod Kedua)
Janganlah karena kelebihannya, Karena mungkin dengan satu kelemahan, Kita akan menjauhinya....
Andai kita ingin berteman, Janganlah karena kebaikannya, karena mungkin dengan satu keburukan, Kita akan membencinya.... Andai kita inginkan sahabat yang satu, Janganlah karena ilmunya, karena apabila dia buntu, Kita mungkin akan memfitnahnya.... Andai kita inginkan seorang teman, Janganlah karena sifat cerianya, karena andai dia tidak pandai menceriakan, Kita mungkin akan menyalahkannya.... Andai kita ingin bersahabat, Terimalah dia apa adanya, karena dia seorang sahabat, Yang hanya manusia biasa.... Jangan harapkan dia sempurna, karena kita juga tidak sempurna........
"TEMAN" :: Butuh Teman:: (Episod Perdana)
pernahkah kita merasa tidak punya teman?
pernahkah kita merasa tidak dibutuhkan oleh seorang pun?
pernahkah kita merasa lebih baik mati daripada hidup tanpa teman?
pernahkah kita merasa bahwa diri kita ini tidak berharga sama sekali?
pernahkah kita berbohong untuk disukai teman?
pernahkah kita takut kehilangan teman?
pernahkah kita dihina-hina oleh yg menyebut dirinya "teman kita"?
lalu....
sudah berapa banyak orang yang merasa seperti pertanyaan diatas?
"AKU BUTUH TEMAN!!!!" bukan hanya aku saja yg butuh teman. "KITA SEMUA BUTUH TEMAN".
tapi berapa banyak dari kita yg tidak mau berteman sama orang yg kita pandang jelek, katakanlah orang bisu, buta, tuli, lumpuh, idiot dkk.
dan berapa temankah yg dipunyai oleh si bisu, buta, tuli, lumpuh, idiot dkk?
berapakah dari si bisu, buta, tuli, lumpuh, idiot dkk, yg tidak mempunyai 1 temanpun?
Aku sangat bersyukur aku bukan termasuk dari golongan (si bisu, buta, tuli, lumpuh, idiot dkk). Aku ingin bisa berteman dengan siapa saja, tak peduli sama orang bisu, buta, tuli, lumpuh, idiot tau bakan sama penjahat sekalipun.
Aku BUTUH TEMAN" bahkan "aku BUTUH SAHABAT". ya aku butuh sahabat yg bisa mendukung, menasehati, menghiburku.
Tuban, 08 Agustus 2010
C.I.N.T.A
Munyeri Jakarta
Awalnya sih cuma iseng-iseng pengen jalan2, eh tak taunya keblablasan malah keliling jakarta. Cuma dengan uang Rp3.500, aku bisa keliling ibukota. Aku bersama temenku asik menikmati indahnya bumi pertiwi. Berbagai tempat bersejarah kami kunjungi, seperti monas, katedral (cuma lewat), masjid istiqlal, dan museum lainya.
awalnya aku kaget, tak ku sangka ibukota yang konon katanya super macet tapi ternyata tidak. Kendaraan seperti halnya di Surabaya, emang sih disebagian titik agak macet tapi ya wajarlah namanya kota pasti ada macetnya gak kayak senori yang super-super sepi.
Hp jelek mengabadikan momen-memen bersejarah itu, kami bernarsik ria disetiap tempat yang kami kunjungi. Hari pun mulai gelap, langkah kakipun juga dah terasa capeknya tapi kami masih ingin berjalan mengelilingi ibukota dimalam hari. Akhirnya tak bisa kami tahan lagi, tuntutan alampun dating dan memaksa kami untuk pulang.
Wassalam
By macruze cakep, 27 September 2010
"Masa Depan Yang Dilema"
Dulunya aku mengira lulus MA adalah akhir dari sebuah perjuanganku di dunia pendidikan. Tapi akupun sadar bahwa perjuangan tak cuma sampai di situ. Kita masih harus terus belajar. Belajar tak cuma di dunia formal tapi belajar bisa dimana saja dan kapan saja kita mau.
Mungkin tak lama lagi aku akan lulus dari UNESA (entah tercinta atau tidak). Tapi apa yang bisa aku perbuat setelah aku lulus dari sana?
Aku tidak pernah berfikir sebegitu seriusnya tentang skripsi, bagiku sekripsi sama aja dengan ujian yang lain cuma mungkin bedanya kita diuji langsung oleh dosen penguji dan digembleng dengan berbagai pertanyaan dan kasus.
Yang aku pikirkan selama ini adalah, “apa yang dapat aku berikan kepada keluarga__khususnya orang tua__, agama dan terlebih dengan bangsa dan negaraku”.
Aku semakin bingung dengan jalan yang akan aku ambil setelah saya lulus nanti. Mungkin terlalu banyak keinginan yang ingin aku kejar sampai aku bingung yang mana yang ingin aku perjuangkan atau apakah aku harus memperjuangkan semuanya??
Apakah ini adalah pertaruhan masa depanku?
Jakarta, (01.40) 01 Oktober 2010
By: Macruze Cakep
Pentingnya sebuah “GELAR”
Apalah arti sebuah imbuhan nama “gelar” tanpa adanya eksistensi nama itu sendiri. (by Prof QQ). Dari cuplikan kalimat di atas, gelar bukan berarti apa-apa, tapi cuma sebagai tanda kepada orang yang telah melakukan sesuatu. Telah lulus kuliah prog. pendidikan akan dapat tambahan nama S.Pd dibelakangnya, prog sosiologi: S.Sos; Psikologi: S.Psi. prog dokter dapat imbuhan Dr di depan namanya. Dan program lainya yang aku tak tau.
Banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan tambahan nama sebanyak-banyaknya untuk mencari eksistensi “jabatan,harta ataupun yang lainya”.
Menurut gus mus, tak apalah mecari tambahan gelar untuk mendapatkan itu semua. Karena dengan begitu dapat membakar semangat kita untuk mencari ilmu (dalam tanda PETIK).
Di dunia yang sedang berkembang seperti negeri kita Indonesia, tambahan nama sangatlah berarti banget bagi orang yang memilikinya. Dengan tambahan nama mereka dapat bekerja sedikit lebih enak daripada orang yang tak punya tambahan nama sekali. Hal itu karena bangsa ini masih melihat kualitas seseorang dari namanya. Tidah seperti Negara-negara maju, katakanlah seperti Singapura, di sana lebih mengutamakan kemampuan seseorang daripada namanya. Apalah arti sebuah nama kalau tidak ada kualitasnya.
Aku jadi teringat sama Film 3 ideot, sebuah film yang menurut saya paling bagus yang pernah aku lihat. Di film itu menunjukkan bahwa sekolah/kuliah tidak untuk ijazah (gelar) tapi untuk ilmu dan jika ingin bekerja carilah yang sesuai dengan jiwa atau bakat bukan karena kehendak orang tua. Kejarlah kesempurnaan maka kesuksesan akan mendatangi. Bila menghadapi sesuatu berfikirlah semuanya akan baik-baik saja (aal iz well). Kalimat terakhir film tersebut ‘anak-anak! berfikirlah efisien maka kesuksesan ada dibelakangmu’.
Salanjutnya terserah anda.
Jakarta, (03.05) 01 Oktober 2010
By: Macruze Cakep
PENCAPAIAN
Setiap manusia akan mendapatkan cobaan dari Allah, baik berupa sedikit kegembiraan/ ketakutan, kekenyangan/kelaparan, kelebihan/kekurangan harta, jiwa dan cobaan lain yang mungkin apabila dituliskan semua, 100 ribu halamanpun tidak akan cukup.
Setiap perbuatan dosa menimbulkan titik hitam di hati dan keresahan. Semakin banyak berbuat dosa titik hitam semakin banyak. Kita pun semakin tersiksa dan semakin tidak tenang. Namun, jika kita tidak bertobat dan terus-menerus dalam kemaksiatan mungkin suatu saat ‘alarm’ kita mati, sehingga walaupun kita berbuat dosa kita tidak merasa bersalah.
Banyak orang berkata bahwa “ketenangan hati tidak lain hanya bisa dicapai dengan kembali ke fitrah”. Aku tak begitu mengerti mengenai fitrah yang dimaksud. Tapi menurut saya, ketenangan Hati bisa dicapai apabila kita tidak tergantung pada orang lain. Tergantunglah pada diri sendiri dan bersikaplah mandiri. Jangan berburuk sangka orang lain akan membicarakan/menghinamu. Jangan selalu mengingat penyesalan di masa lalu. Jangan menyimpan kemarahan, dendam, iri hati dan kebencian. Jangan membiasakan sikap terburu buru. Maka dari itu aturlah lah waktumu. Jangan khawatir akan hari esok.
Moga kita semua bisa mewujudkan hati kita menjadi hati yang tenang tanpa adanya suatu beban yang berarti.
Sobat
Sobat, aku kagum dengan kegigihanmu untuk perang mencari ilmu. Awalnya aku tak percaya kamu dapat senekat itu. Tapi itulah pilihanmu dan aku yakin engkau telah siap akan konsekwensi yang akan engkau hadapi. Aku tunggu engkau, aku tunggu cahaya kegembiraan atas apa yang engkau perjuangkan.
Jangan pernah berhenti, kau telah putuskan atas jalan hidupmu. Kau harus bisa menyelesaikanya. Aku tak mau denger lagi kata-kata yang membuatmu malas tuk belajar menekuni ilmu yang engkau ambil.
Sobat, teruslah berkarya......menjadi sastrawan yang engkau impikan.
Surabaya, 08 Oktober 20210
Sobat yang baru berpisah
Pikiran Hamburadul
Tak sedikt orang yang sering kena sakit kepala, entah karena banyak pikiran ataupun karena kecapean. posis tidur yang gak nyaman, begadang, makanan, kepanasan, stress, kebanyakan kerja, telat makan, bisa jadi faktor yang bisa bikin kita jadi sakit kepala.
Hari ini kepalaku sakit banget, aku gak tau pasti sebabnya apa. Dikatakan banyak fikiran emang akhir2 ni aku banyak fikiran. Tapi selama ini aku belum pernah merasakan sakit kepala yang bener2 sakit. Apa emang ini bener2 sakit karena fikiran tau karena yang lain.
Lwat tulisan iseng ini aku mencoba tuk menulis walaupun hamburadul, maklum kondisi saya emang lagi kurang fit. Moga aku bisa mengambil hikmah dibalik ini semua. Amiiiiin
--:::::Renungan Orang Sakit:::::--
“Kondisi sehat dan waktu luang adalah dua nikmat luar biasa yang Tuhan berikan kepada manusia, namun sering kali mereka lupakan. Sangat sulit kita temukan orang sehat yang merasakan kenikmatan sehat yang deberikan Tuhan kepadanya. Pada saat sakit, barulah mereka sadar akan kenikmatan tubuh yang Sehat.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa KESEHATAN tak ternilai harganya. Pepatah itu menunjukkan bahwa begitu besar kenikmatan yang terdapat dalam tubuh yang sehat. Dengan tubuh yang sehat kita bias melakukan pekerjaan dengan enak dan mudah. Percuma punya Uang puluhan juta tapi kalo tubuh kita g sehat—kita ga akan bisa menikmati uang kita.
Kesehatan dan kesempatan adalah dua hal yang sering membuat manusia lalai dan melupakan Tuhan-nya. Aku teringat kata seorang tokoh—lupa namanya, kurang lebih begini “Terkadang manusia itu sehat, tapi tidak memiliki waktu luang karena kesibukannya dengan urusan dunia. Ada juga yang memiliki waktu luang, namun tidak sehat.”. Ketika dua hal ini ada pada diri manusia, ternyata membuat mereka malas untuk taat kepada Tuhan
Manusia yang cerdas akan memahami hal itu semua sebagai sebuah kenikmatan yang sangat besar yang diberikan Allah SWT kepadanya. Dengan begitu akan mendorongnya untuk semakin taat kepada Allah. Kesehatan dan kesempatan yang dimiliki harus digunakan sebaik-baiknya agar kita memiliki bekal terbaik di akhirat kelak.
By Ali Mahrus
20 Oktober 2010
SECERCAH HARAPAN
Mungkin inilah yang dikatakan penebus dosa. Atau mungkin juga takdir hidup. Sebenarnya aku seperti membiarkan semuanya berlalu tanpa adanya usaha yang berarti. Bodohkah aku?
Mata sudah lesu. Dan hati telah beku. Yang tinggal adalah carik-carik kenangan yang pudar. Yang telahpun lama terbang dibawa angin. Kenangan akan kekal kenangan. Akan adakah rasa itu lagi?
Aku tak habis mengerti akan anugrah ksucian cinta yang Tuhan berikan kepadaku. Tak ada alasan yang pasti akan rasa ini. Yang pasti aku bener2 sayang sama dia. Apa masih ada harapan buatku?
Ya Allah Ya Tuhanku
Give me some rain
Give me another chance
I wanna grow up once again
IBU BAPAK Q
Ya Allah,Rendahkanlah suaraku bagi merekaPerindahlah ucapanku di depan merekaLunakkanlah watakku terhadap mereka danLembutkan hatiku untuk mereka.......
Ya Allah,Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,atas didikan mereka padaku dan Pahala yangbesar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,Apa saja gangguan yang telah mereka rasakanatau kesusahan yang mereka deritakan kerana aku,atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana perbuatanku,maka jadikanlah itu semua penyebab susutnyadosa-dosa mereka dan bertambahnya pahalakebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,hanya Engkaulah yang berhak membalaskejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah akumemberi syafa'at untuk mereka,sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mudi tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,serta anugerah yang tak berakhirdan Engkaulah yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.
Amin Ya Rabbul Alamin..
Mencapai Kebebasan Nurani
Saat jaman penjajahan, rakyat seluruh negeri berjuang dengan darah dan nyawa demi untuk mendapatkan kebebasan dari para penjajah. Senjata dan meriam serta hunusan pedang, bukan perkara menakutkan lagi.
Semua rela berkorban dan berjuang demi yang bernama kebebasan.
Begitu juga dibelahan dunia lain, dimana terjadi perbudakan manusia. Atas nama kebebasan sebagai manusia, mereka juga berjuang dengan taruhan nyawa.
Atas nama hak asasi manusia juga, pada jaman modern ini, banyak manusia diatas bumi terus menuntut kebebasan. Bebas untuk berekspresi, bebas menyampaikan pendapat, bebas beribadah, bebas mendapatkan pendidikan, bebas untuk melakukan apa saja. Bahkan bebas untuk menelanjangi dirinya atas nama seni.
Ada juga manusia yang berjuang demi mendapatkan kebebasan untuk menikah dengan sesama jenis.
Dari waktu ke waktu semakin banyak saja kebebasan yang ingin didapatkan manusia atas nama hak asasi manusia yang memang layak untuk mendapatkan kebebasan. Kebebasan seluas-luasnya semakin diharapkan dalam segala bidang. Sampai-sampai ada istilah kebebasan yang kebablasan.
Sayangnya, karena sibuk memperjuangan kebebasan bagi dirinya maupun kelompoknya, manusia sampai lupa untuk memperjuangkan kebebasan hati nuraninya untuk menyampaikan pendapatnya. Sayangnya lagi demi untuk mendapatkan kebebasan bagi jasmaninya, harus dengan mengkerangkeng nuraninya.
Suara-suara hati nuraninya setiap hari dibungkam dan dan dikebiri, sampai akhirnya kehilangan suara lagi. Begitu mengherankan, kita yang bernama manusia ini, lebih sibuk dan mati-matian, bila perlu mati benaran, rela berjuang untuk bebas dari penjajahan dan kebebasan sebagai manusia. Tetapi tidak berani dan rela untuk memberikan kebebasan kepada nurani untuk menyampaikan kebenarannya pada diri sendiri.
Kasihan sekali, kebebasan hati nurani kapankah akan kita miliki? Kapankah kita tersadarkan untuk rela berjuang untuk memberikan kebebasan pada hati nurani untuk lebih bersuara menuntut hak asasi nurani?
By Ali Mahrus
26 Oktober 2010
Apakah kita selalu benar? Atau apakah kita selalu salah?
Apakah kita selalu benar? Atau apakah kita selalu salah?
Benar atau salah itu hanyalah persepsi orang. Kita bisa mengatakan benar tapi jangan salahkan bila ada orang yang mengatakan itu salah.!
Di dunia ini tidak ada yang absolut. Hukum dan ketentuan itu di buat oleh manusia maka itu relatif, sewaktu-waktu bisa beruabah. kebenaran yang paling benar adalah kebenaran itu sendiri, yaitu Sang Khalik (Allah SWT). Jadinya bila itu kebenaran menurut manusia maka belum tentu itu baik, dan walaupun itu salah tapi masih menurut manusia belum tentu itu buruk. tergantung dari sudut mana kita melihat suatu persoalan.
Bagiku yang paling penting jangan lah jadikan perbedaan persepsi itu untuk memicu pertentangan bahkan memicu permusuhan. Kita hidup selain sebagai mahluk individu juga sebagai mahluk sosial—mahluk yang tak lepas dari kehidupan sekitar. Menghargai dan toleransi adalah kunci untuk terwujudnya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Kita harus sadar bahwa benar menurut kita belum tentu benar menurut rang lain.
By Mahrus
04 November 2010
Hakikat Persahabatan
“Nilai suatu persahabatan sebenarnya di lihat dari ketulusan hati dan kesediaan mau berkorban bagi orang lain. Sahabat sejati adalah orang yang mau mendengar dan mengerti ketika anda mengungkapkan perasaan anda yang paling dalam”
“Tidak ada persahabatan tanpa kepercayaan, dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas. Integritas adalah sebuah kemurniaan karakter. Semakin tinggi tinggi integritas dan prinsip kita, semakin tinggi kepercayaan yang kita peroleh. Kepercayaan bukanlah suatu pemberian dari orang lain. Kepercayaan adalah suatu upaya yang merupakan hasil timbal balik dari seseorang yang telah menunjukkan integritas, komitmen dan loyalitas.
Bila CINTA sudah berkata-kata jangan pernah ucapkan kata menyesal pada dirinya … Karena dia tidak menginginkan CINTA melainkan keutuhan sebuah persahabatan … CINTA kadang membuat kita bingung akan keadaan yang tidak menentu, entah baiknya memilih yang mana … Setiap orang pasti akan merasakan CINTA, tidak memandang itu sahabat atau siapa, maka dari itu jangan disesalkan … CINTA rela mengorbankan kehancuran persahabatn hanya demi mendapatkan CINTAnya, tapi apabila TUHAN telah menghendaki seperti itu kita harus berkata apa?
Persahabatan akan abadi selamanya apabila mereka saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya serta saling memberi kepercayaan … Tapi apabila salah satu diantaranya mengkhianati kepercayaan yang telah dibuat itu maka bukan persahabatan sejati yang kita dapatkan melainkan kehancuran … Maka dari itu sayangi dan hargailah sebuah persahabatn agar tidak ada benci diantara kita ..
“Tersenyumlah untuk kehidupan” “Selalu tersenyum akan mendatangkan berkah” “Senyuman itu tidak memberatkan dan banyak memberi (manfaat)” “senyuman seseorang adalah pantulan garis-garis pancaran cahaya matahari” “tersenyumlah, jika engkau ingin orang lain tersenyum kepadamu”
Bulan Kemenangan
Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.
Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.
Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.
Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.
Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 )
Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.
Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.
Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311)
Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.
Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.
Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.
Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !