Apalah arti sebuah imbuhan nama “gelar” tanpa adanya eksistensi nama itu sendiri. (by Prof QQ). Dari cuplikan kalimat di atas, gelar bukan berarti apa-apa, tapi cuma sebagai tanda kepada orang yang telah melakukan sesuatu. Telah lulus kuliah prog. pendidikan akan dapat tambahan nama S.Pd dibelakangnya, prog sosiologi: S.Sos; Psikologi: S.Psi. prog dokter dapat imbuhan Dr di depan namanya. Dan program lainya yang aku tak tau.
Banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan tambahan nama sebanyak-banyaknya untuk mencari eksistensi “jabatan,harta ataupun yang lainya”.
Menurut gus mus, tak apalah mecari tambahan gelar untuk mendapatkan itu semua. Karena dengan begitu dapat membakar semangat kita untuk mencari ilmu (dalam tanda PETIK).
Di dunia yang sedang berkembang seperti negeri kita Indonesia, tambahan nama sangatlah berarti banget bagi orang yang memilikinya. Dengan tambahan nama mereka dapat bekerja sedikit lebih enak daripada orang yang tak punya tambahan nama sekali. Hal itu karena bangsa ini masih melihat kualitas seseorang dari namanya. Tidah seperti Negara-negara maju, katakanlah seperti Singapura, di sana lebih mengutamakan kemampuan seseorang daripada namanya. Apalah arti sebuah nama kalau tidak ada kualitasnya.
Aku jadi teringat sama Film 3 ideot, sebuah film yang menurut saya paling bagus yang pernah aku lihat. Di film itu menunjukkan bahwa sekolah/kuliah tidak untuk ijazah (gelar) tapi untuk ilmu dan jika ingin bekerja carilah yang sesuai dengan jiwa atau bakat bukan karena kehendak orang tua. Kejarlah kesempurnaan maka kesuksesan akan mendatangi. Bila menghadapi sesuatu berfikirlah semuanya akan baik-baik saja (aal iz well). Kalimat terakhir film tersebut ‘anak-anak! berfikirlah efisien maka kesuksesan ada dibelakangmu’.
Salanjutnya terserah anda.
Jakarta, (03.05) 01 Oktober 2010
By: Macruze Cakep