Setiap manusia akan mendapatkan cobaan dari Allah, baik berupa sedikit kegembiraan/ ketakutan, kekenyangan/kelaparan, kelebihan/kekurangan harta, jiwa dan cobaan lain yang mungkin apabila dituliskan semua, 100 ribu halamanpun tidak akan cukup.
Setiap perbuatan dosa menimbulkan titik hitam di hati dan keresahan. Semakin banyak berbuat dosa titik hitam semakin banyak. Kita pun semakin tersiksa dan semakin tidak tenang. Namun, jika kita tidak bertobat dan terus-menerus dalam kemaksiatan mungkin suatu saat ‘alarm’ kita mati, sehingga walaupun kita berbuat dosa kita tidak merasa bersalah.
Banyak orang berkata bahwa “ketenangan hati tidak lain hanya bisa dicapai dengan kembali ke fitrah”. Aku tak begitu mengerti mengenai fitrah yang dimaksud. Tapi menurut saya, ketenangan Hati bisa dicapai apabila kita tidak tergantung pada orang lain. Tergantunglah pada diri sendiri dan bersikaplah mandiri. Jangan berburuk sangka orang lain akan membicarakan/menghinamu. Jangan selalu mengingat penyesalan di masa lalu. Jangan menyimpan kemarahan, dendam, iri hati dan kebencian. Jangan membiasakan sikap terburu buru. Maka dari itu aturlah lah waktumu. Jangan khawatir akan hari esok.
Moga kita semua bisa mewujudkan hati kita menjadi hati yang tenang tanpa adanya suatu beban yang berarti.